Masa Depan Literasi Inklusif: dari Pesantren ke Perpustakaan Publik
Di tengah derasnya arus digital dan fragmentasi sosial, minat baca di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai. Selama bertahun-tahun, berbagai survei menunjukkan posisi memprihatinkan budaya literasi Indonesia di tingkat dunia. Meski metodologi survei tersebut bisa diperdebatkan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa buku belum menjadi kebutuhan harian masyarakat. Namun, dari sudut yang mungkin tak banyak dilirik, muncul harapan itu: dari bilik-bilik pesantren.
Di tengah derasnya arus digital dan fragmentasi sosial, minat baca di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai. Selama bertahun-tahun, berbagai survei menunjukkan posisi memprihatinkan budaya literasi Indonesia di tingkat dunia. Meski metodologi survei tersebut bisa diperdebatkan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa buku belum menjadi kebutuhan harian masyarakat. Namun, dari sudut yang mungkin tak banyak dilirik, muncul harapan itu: dari bilik-bilik pesantren.