MQK Internasional: Mempertemukan “Ramah Iklim” dan “Poros Perdamaian”
Setiap kali Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) digelar, saya selalu teringat pada suasana pesantren yang sederhana namun penuh makna. Pagi hari ketika udara masih dingin, santri dibangunkan untuk salat subuh berjamaah, kemudian lanjut masuk ruangan kelas duduk rapi dan membuka halaman kitab kuning. Salah satu di antara santri ada yang diminta mengulang pelajaran dengan membaca beberapa baris teks Arab gundul yang telah diajarkan sebelumnya.
Setiap kali Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK) digelar, saya selalu teringat pada suasana pesantren yang sederhana namun penuh makna. Pagi hari ketika udara masih dingin, santri dibangunkan untuk salat subuh berjamaah, kemudian lanjut masuk ruangan kelas duduk rapi dan membuka halaman kitab kuning. Salah satu di antara santri ada yang diminta mengulang pelajaran dengan membaca beberapa baris teks Arab gundul yang telah diajarkan sebelumnya.
What's Your Reaction?
