Santri, Qiraatil Kutub, dan The Golden Way Membangun Peradaban Umat
Santri, dalam sejarah panjang pendidikan Islam di Nusantara, bukan sekadar murid yang menuntut ilmu di pesantren. Mereka adalah penjaga tradisi keilmuan, penggerak moralitas sosial, dan penopang peradaban umat. Salah satu ciri khas yang membedakan santri dengan model pendidikan lain adalah tradisi qiraatil kutub—membaca, memahami, dan mengkaji kitab-kitab turats (klasik) yang menjadi warisan ulama sepanjang zaman. Tradisi ini tidak hanya melestarikan teks, tetapi juga melahirkan nalar kritis, kreativitas intelektual, dan sikap hidup yang kokoh di tengah perubahan zaman.
Santri, dalam sejarah panjang pendidikan Islam di Nusantara, bukan sekadar murid yang menuntut ilmu di pesantren. Mereka adalah penjaga tradisi keilmuan, penggerak moralitas sosial, dan penopang peradaban umat. Salah satu ciri khas yang membedakan santri dengan model pendidikan lain adalah tradisi qiraatil kutub—membaca, memahami, dan mengkaji kitab-kitab turats (klasik) yang menjadi warisan ulama sepanjang zaman. Tradisi ini tidak hanya melestarikan teks, tetapi juga melahirkan nalar kritis, kreativitas intelektual, dan sikap hidup yang kokoh di tengah perubahan zaman.
What's Your Reaction?
